Selasa, 14 Januari 2014

ABSTRAK (PENGERTIAN, FUNGSI DAN JENIS-JENISNYA)

ABSTRAK
Abstrak, pasti pernah mendengar istilah itu, namun abstrak bukan hanya memiliki arti sebagai sebuah bentuk yang tidak jelas maupun jenis seni abstrak, namun abstrak yang akan dibahas di sini adalah abstrak yang berada di dalam penulisan ilmiah. Abstrak yang mempunyai makna adalah sebuah paragraph yang mencakup atau ringkasan awal dari sebuah laporan atau tulisan ilmiah. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut tentang definisi Abstrak, jenis-jenis abstrak, dan bagaimana abstrak seharusnya ditulis.
Abstrak, menurut American National Standards Institute (1979), definisi abstrak adalah representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat. Sedangkan menurut definisi umum, abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan.

FUNGSI
Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca tentang apa yang terdapat dalam suatu tulisan. Pada umumnya abstrak diletakkan pada bagian awal sebelum bab-bab penguraian.
Dua konsep utama dalam membuat abstrak:
Conciseness
Significance
Fungsi / Tujuan abstrak:
Current awareness: memudahkan para pembaca untuk mendapatkan informasi terbaru tentang suatu bidang yang diminati, tanpa harus membaca seluruh isi dokumen
Menghemat waktu pembaca
Melanjutkan membaca atau tidak ?
Menghindari terjadi duplikasi tulisan
Keyword : memudahkan dalam penyimpanan secara elektronis
Dalam menyusun atau menulis sebuah abstrak, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :
Tujuan (Purpose)

Jenis-jenis Abstrak
Abstrak diklasifikasikan dalam dua jenis berikut ini.
  1. Abstrak indikatif adalah abstrak yang menyajikan uraian secara singkat mengenaimasalah yang terkandung dalam laporan atau karya ilmiah lengkapnya. Abstrak indikatif bertujuan agar pembaca mengetahui isi informasi tanpa memadatkan isi informasi aslinya dan hanya memberikan indikasi sasaran cakupan tulisan. Maka, pembaca dapat mempertimbangkan apakan tulisan asli perlu dibaca atau tidak.
  1. Abstrak informatif adalah miniatur laporan atau karya ilmiah asli dengan menyajikan data dan informasi secara lengkap sehingga pembaca tidak perlu lagi membaca tulisan aslinya, kecuali untuk mendalaminya. Dalam abstrak informatif, disajikan keseluruhan tulisan asli dalam bentuk mini. Seperti, judul, penulis, institusi, tujuan, metode dan analisis laporan, hasil penelitian, dan simpulan

DAFTAR PUSTAKA

Asokawati, Reny. 1998. Bahasa Indonesia dan Kultur Budaya. Malang : PT. Inti Megah Jaya
Bachtiar, Ahmad. 1999. Terampil Menulis Cepat. Jakarta : PT. info Saranamedia
Badriansyah, Fahmi. 1999. Bahasaku Bukan Bahasamu. Medan : CV. AuliaNusa Media
Departemen Pendidikan & Kebudayaan. 1999. Paket Pendidikan Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Damara, Doni. 1998. Inilah Indonesia dan Bahasa Indonesia. Surabaya : CV. Megah Buana Citra
Deviany, Sinta. 1999. Menulis Bukan Kerikil Tajam. Palembang : PT. Sriwijaya Media Tbk
Deborah, Fany.2000. Materi Bahasa Indonesia Jilid I. Semarang : PT. Gramedia Indonesia
Depdiknas. 2000. Konsep Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Balai Pustaka
Febiola, Maharani. 2000. Intisari bahasa Indonesia Kurikulum I. Jakarta : Balai Pustaka
Feriansyah, Derry. 2000. Bahasa Indonesia Menurut Kacamata Dunia. Jakarta : Prisma Intimedia Pustaka

KUTIPAN

Kutipan adalah pinjaman pendapat dari seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, majalah, surat kabar, atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan. Berikut adalah beberapa contoh bentuk kutipan.
1. Kutipan langsung
“Pustaka Java berisi ribuan (lebih dari 5000) kelas beraneka ragam keampuhan. Kekayaan ini merupakan kandungan tersembunyi bahwa penggunaannya dapat menghemat ratusan jam kerja. Keampuhan ini hanya dapat dimanfaatkan bila kita rajin mencoba. Sebelum membuat solusi sendiri, coba eksplorasi pustaka bahasa, mungkin telah diselesaikan” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 37-38)
“Java memisahkan komponen untuk menampilkan keluaran dengan komponen untuk melakukan format keluaran. Keuntungan pemisahan antara lain format keluaran benar-benar sangat kaya melebihi yang dapat diperoleh di C++” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 78)
2. Kutipan tak langsung
Penulisan dengan identasi merupakan konvensi penulisan yang bagus untuk diikuti. Identasi berarti memberi iden setiap menemui blok baru pada blok-blok yang berbeda. Identasi adalah gaya penulisan program bukan bagian bahasa secara teknis, sehingga digunakan untuk memperjelas pembacaan program oleh pemrogram, bukan oleh kompilator. Kompilator menghasilkan keluaran yang sama meski tanpa identasi. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 174)
Polymorphism, yang berarti mempunyai banyak bentuk, merupakan konsep pokok di dalam perancangan berorientasi objek. Dua objek atau lebih dikatakan polymorphicjika mempunyai antarmuka-antarmuka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku berbeda. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 357)
3. Kutipan dalam kutipan
‘Bahasa Java tidak lagi hanya untuk pemanis di web sebagai applet yang membikin Duke berdansa. Java adalah kakas, tetap hanya perangkat, bagaimanapun tetap hanya orang hebat yang dapat memberi arti penting kakas seperti dikatakan James Gosling, tokoh terpenting di Java : “All along, the language was a tool, not the end”’. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 7-8)